Kamis, 26 Juli 2012

Tragedi Colorado Picu Pembelian Senjata

TEMPO.CO, Washington - Tragedi penembakan Colorado yang terjadi pekan lalu ternyata membuat warga Amerika Serikat semakin waspada. Biro Investigasi Federal (FBI) Colorado mencatat semakin banyak warga mengajukan kepemilikan senjata meskipun pihak berwenang justru memperketat pemberian izin pembelian.

Berdasarkan data FBI Colorado, pihak berwenang telah memberikan izin pada 2.887 orang untuk membeli senjata pada Jumat sampai Minggu pekan lalu atau setelah insiden penembakan Colorado terjadi. Angka ini naik 43 persen dibandingkan sepekan sebelumnya, hanya 2.012 warga yang diberikan izin membeli senjata.
Pada hari Jumat dan Sabtu setelah insiden penembakan tersebut terjadi, FBI mencatat terdapat lebih dari 1.200 pemohon izin beli senjata. Pada bulan sebelumnya, hanya ada 929 izin diberikan pada warga untuk membeli senjata.
Petugas tidak memberikan penjelasan mengapa warga Amerika cenderung membeli senjata setelah tragedi penembakan dalam bioskop itu. Namun, pola seperti ini juga terjadi pada 2007, tepatnya setelah insiden penembakan Virginia Tech. Saat itu, setelah insiden penembakan, banyak warga AS mengajukan izin untuk membeli senjata. Insiden penembakan Virginia Tech menewaskan 33 warga, termasuk si pelaku.
Warga AS ternyata juga berlomba-lomba membeli senjata setelah insiden penembakan di Tuscon, Arizona, pada 2011 yang menewaskan enam orang dan 13 orang luka-luka. Beberapa toko penjualan senjata di Colorado, Amerika Serikat, tidak terkejut dengan lonjakan penjualan senjata. Toko senjata seperti Rocky Mountains Guns dan Ammo mencatatkan kenaikan penjualan.
»Penjualan meningkat, kelas menembak pun sudah terisi penuh untuk dua bulan mendatang,” kata salah satu penjual, Jake Meyers.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar